Episode 51
Saat A Lan baru merasa percaya kembali dengan masalahnya di Tzu Chi, tiba-tiba Xiao-ling membawa kabar buruk untuknya. Di Koran diberitakan bahwa ayahnya korupsi. Walau Guang-yuan tidak pernah korupsi tapi ada beberapa bukti yang memojokkinya seperti masalah A Lan yang pernah ditangkap karena berjudi, masalah menjual rumah dan tanahnya yang di jalan Meichun. Semua bukti ini cukup membuktikan kalau Guang-yuan membutuhkan uang. Dalam menghadapi masalah ini, Guang-yuan sama sekali tidak habis pikir. Dia tidak menyangka diusianya yang sudah hampir pensiun ini, dia masih harus menghadapi masalah seperti ini. Demi menyelesaikan masalah Guang-yuan, A Lan berusaha mencari Komandan dan Pak hakim yang dulunya akrab dengan keluarga Wang. Tapi usaha A Lan ternyata sia-sia, Komandan sedang koma dirumah sakit, sedangkan Pak hakim sudah imigrasi ke Amerika. Sedangkan Guang-yuan sendiri tidak mau minta bantuan pada temannya. Hal ini membuat A Lan dan Xiao-ling tidak tahu harus bagaimana menolong suami dan ayah yang keras kepala ini.
Episode 52
Di saat A Lan sedang merisaukan masalah korupsi Guang-yuan, sesama anggota kelompok ketiga mengalami pertengkaran kecil. Wen-jun dan A Jin yang sudah lama mengikuti pelatihan ingin dilantik menjadi komite. Tapi karena latar belakang keluarga dimana usaha keluarga masing-masing adalah sebagai penjual ikan dan penjual buah pinang, maka anggota kelompok ketiga ada yang setuju dan tidak setuju mereka dilantik menjadi komite. Untuk mencari solusinya, maka Kakak Zheng membantu A Lan untuk mengambil keputusan. Karena Kakak Zheng sangat cekatan dalam mengambil keputusan maka ada beberapa anggota kelompok yang merasa nyaman bekerja sama dengannya, mereka bahkan menganjurkan untuk membentuk kelompok baru. Selain itu banyak juga gosip yang mengatakan bahwa Kakak Zheng berbuat demikian hanya ingin menggeser posisi A Lan sebagai ketua kelompok. Mendengar hal ini, tentu saja A Lan dan Kakak Zheng tidak terpengaruh sedikitpun. Rekan Guang-yuan yang korupsi sudah ditangkap polisi, Guang-yuan hanya tunggu giliran saja. Supaya A Lan tidak malu, Guang-yuan menganjurkan agar A Lan berhenti jadi ketua kelompok. Saat menyampaikan hal ini pada Master, A Lan merasa sedih melepaskan pekerjaan Tzu Chi. Tapi atas kebijaksanaan Master, A Lan diharapkan bisa tetap menjadi ketua kelompok. Dia bahkan ditunjuk Master untuk menjadi teladan bagi para ketua kelompok.
Episode 53
Setelah lama menunggu, akhirnya Guang-yuan mendapat surat panggilan dari pengadilan. Malam sebelum berangkat ke Taipei, Guang-yuan menyerahkan tiga ratus ribu dolar yang tadinya baru akan diberikan setelah dia diputuskan tidak bersalah. Karena tidak banyak menaruh harapan, maka Guang-yuan menyerahkan uang derma untuk kamar pasien tersebut lebih awal pada A Lan. Selama ini Guang-yuan merasa A Lan hanya menjadikan Tzu Chi sebagai kambing hitam untuk menghindar dari tanggung jawab seorang istri dan seorang ibu. Tapi setelah masalah korupsi ini, pandangan Guang-yuan terhadap A Lan berubah total. Guang-yuan merasa terharu, karena disaat dia paling membutuhkan dukungan, A Lan terus berada disampingnya tanpa memikirkan pekerjaan Tzu Chi-nya. Oleh sebab itu Guang-yuan ingin berderma tiga ratus ribu dolar tersebut demi A Lan. Setelah mengantar Guang-yuan, A Lan kembali ke griya untuk menyelesaikan masalahnya dengan Kakak Zheng. Dia mohon agar Kakak Zheng terus membantunya dalam pekerjaan di kelompoknya. Sedangkan dipihak Shu-lian dan Xue-zhu, mereka juga menerima penjelasan kesalah pahaman ini dengan lapang dada. Masalah di Tzu Chi selesai, kini A Lan sudah merasa agak lega. Sekarang A Lan hanya mencemaskan suaminya yang belum memberi kabar.
Episode 54
Setelah tahu Guang-yuan bebas dari tuduhan, A Lan memeluknya sambil menangis. Selama ini A Lan selalu berusaha menghindar darinya bahkan A Lan merasa senang jika Guang-yuan dimutasi ke tempat yang jauh. Tapi sekarang A Lan baru sadar bahwa dia masih sangat mempedulikan Guang-yuan. Tanpa Guang-yuan dia tidak bisa apa-apa. Terlepas dari bencana ini Guang-yuan menyambut kedatangan hari pensiunnya dengan senang, dia pribadi juga berharap agar A Lan bisa pensiun dari pekerjaan Tzu Chi agar bisa melewati hari-hari yang santai bersamanya. Tapi bagaimana pun juga A Lan tidak tega melepas pekerjaan ini, karena dia baru saja menerima tugas sebagai ketua pemerhati bagi kelompok-kelompok kecilnya. Masalah anggota kelompok ketiga yang bertentangan dengan Shu-lian Xue-zhu dan Kakak Zheng akhirnya selesai juga berkat nasihat A Lan. Mereka menjadi akrab kembali satu sama lain saat sedang panen jeruk di kebun jeruk milik ibu mertua Yue-rui. Bukan hanya itu saja, A Lan yang berakal cerdik juga berhasil menyelesaikan masalah Wen-juan dengan suaminya yang selama ini melarangnya berhenti menjual pinang dan mengerjakan pekerjaan Tzu Chi. Atas usaha A Lan ini, suami Wen-juan bahkan menawarkan diri untuk menjadi komite Tzu Chi.
Episode 55
Kali ini A Lan kembali menghadapi tantangan besar. Suami A Ru, Zhang Qing-fu yang adalah anggota derma ibu Xie adalah seorang pemabuk dan memiliki sifat yang kurang baik. Tapi walau begitu, dia sangat rajin membantu Tzu Chi mengumpulkan uang derma. Melihat sifat dasarnya adalah baik, maka A Lan menerima tantangan ini untuk mengajaknya menjadi komite. Hal pertama yang dilakukan A Lan ialah mengajaknya berkunjung ke keluarga penerima berkah. Walau semua anggota kelompok merasa tegang mengajak Zhang Qing-fu pergi bersama, tapi A Lan tetap merasa yakin padanya. Tapi apa yang dikhawatirkan para anggota kelompok akhirnya terjadi juga. Karena tidak sabar melihat kelakuan dari keluarga penerima berkah yang juga seorang pemabuk, Zhang Qing-fu pun memukulnya. Kejadian ini membuat situasi menjadi kacau. Saat anggota keluarga penerima berkah tersebut bertanya apakah benar Zhang Qing-fu adalah anggota Tzu Chi, para komite tidak ada yang berani menjawab. Tanggung jawab sebesar ini hanya A Lan sendiri yang berani memikulnya. Dengan yakin dia mengakui Zhang Qing-fu adalah anggota Tzu Chi, selain itu A Lan juga minta maaf atas apa yang terjadi.
Episode 56
Sepulang dari kunjungan, Ibu Xie sangat mencemaskan atas apa yang terjadi akan mengundang gunjingan dari anggota yang lain. Bahkan ada anggota yang menyarankan agar Zhang Qing-fu dilupakan saja, lebih baik jangan mengajaknya mengerjakan Tzu Chi lagi, termasuk mengumpulkan derma. Tapi keputusan A Lan malah sebaliknya, dia bukan hanya tidak marah pada Zhang Qing-fu malah memberinya semangat untuk terus mengkuti pekerjaan Tzu Chi dan mendengar ceramah Master. Saat mendengar ceramah Master, Zhang Qing-fu datang dengan bau arak yang menyengat sehingga mendatangkan gunjingan dari para pendengar. Tapi semua itu bukanlah masalah, karena setelah mendengar ceramah Master, Zhang Qing-fu jadi berubah. Di depan Master dia merasa sangat malu, oleh sebab itu dia berjanji akan berhenti makan pinang dan minum arak. Walau baginya itu hal yang sulit, tapi sedikit demi sedikit dia mengurangi minumnya. Bahkan diajak minum oleh temannya pun ditolak olehnya. Bukan hanya itu saja, dia juga sekalian menasihati temannya agar tidak makan pinang dan minum arak lagi. Perubahan dari Zhang Qing-fu membuat teman-temannya merasa kagum sekaligus heran.
Episode 57
Sebelum berangkat ke Amerika, A Lan berjanji akan membiarkan Zhang Qing-fu bebas minum arak jika dia sudah tidak tahan. Begitu pulang dari mengantar A Lan ke bandara, Zhang Qing-fu senangnya bukan main. Dia segera mengambil tiga botol bir beserta makanan pendampingnya. Tak disangka begitu meneguk, Zhang Qing-fu langsung memuntahkan birnya. Karena merasa heran, dia mencoba buka botol yang lain, hasilnya sama juga. Akhirnya berkat usaha dan kesabaran A Lan, Zhang Qing-fu berhasil bebas dari alkohol dan gaya hidupnya yang lama. Sepulang dari Amerika, Guang-yuan merencanakan imigrasi ke Amerika sesuai dengan permintaan anak-anaknya. Awalnya A Lan tidak setuju. Tapi apa boleh buat, seperti biasanya dia hanya bisa menuruti kemauan suaminya. Kegundahan imigrasinya belum selesai, bertambah satu pula kegundahan yang baru. Karena kelompok A Lan sudah banyak anggota maka Master menyarankan harus membentuk kelompok baru, agar para anggotanya bisa terbagi rata. Tapi hal ini membuat A Lan gundah. Selain banyak anggota kelompok yang tidak percaya dengan ketua kelompok yang baru ditunjuk, mereka juga tidak rela meninggalkan A Lan sebagai ketua kelompok mereka.
Episode 58
A Lan diminta tolong oleh keponakannya, Xiu-yan untuk berkunjung ke rumah anggotanya, Ying guang. Setiba rumah Ying-guang, A Lan melihat situasi suami Ying-guang yang suka pergi bersama teman-temanya dan Ying-guang yang merasa gundah dengan semua kelakuan suaminya ini. Oleh sebab itu, A Lan berusaha untuk mengundang suami Ying-guang untuk mendengarkan ceramah master. Sepulang dari rumah Ying-guang, A Lan dirampok oleh dua pemuda yang bersepeda motor. Saat itu A Lan langsung tergeletak hingga tangan dan kakinya terluka. Saat dimintai keterangan oleh polisi, A Lan malah membela perampok itu dan minta agar polisi tidak usah mempersoalkan masalah ini lagi. Hal ini membuat Guang-yuan kesal sekaligus marah padanya. Setelah beberapa hari istirahat, A Lan sudah merasa bosan dan terus mengingat pekerjaan Tzu Chi-nya. Oleh sebab itu, dia melepas kain kasa yang ada ditangannya dan berbohong pada Guang-yuan kalau lukanya sudah sembuh. Tapi Guang-yuan yang cerdik tidak termakan oleh tipu muslihatnya. Karena Guang-yuan melarangnya keluar rumah, maka A Lan menunggu sampai ada kesempatan untuk melarikan diri. Begitu Guang-yuan lalai, A Lan langsung keluar secara diam-diam. Saat pulang, A Lan lupa membawa kunci. Karena masih kesal, Guang-yuan tidak ingin membukakan pintu untuknya.
Episode 59
Saat sedang berkunjung ke rumah Ying-guang, An-ju, suami Ying-guang mendapat kabar bahwa ibu dari Direktur He, teman baiknya meninggal dunia. Bergegas A Lan ikut dengan An-ju untuk memberikan bantuan. Karena tersentuh oleh perhatian dan keramahan A Lan maka Direktur He menyumbangkan 1 juta dolar untuk membantu amal Tzu Chi. Melihat An-ju dan Ying-guang sudah lama ikut membantu pekerjaan Tzu Chi, maka A Lan menyarankan agar An-ju mandiri sendiri. Tapi Ying-guang menjelaskan alasan suaminya menolak untuk pekerjaan itu. Selain berjualan nasi ayam, suaminya juga masih harus menanggung beban keluarga serta kakaknya yang menderita kanker usus. Oleh sebab itu dia tidak ada waktu luang untuk menyetujui permintaan A Lan. Mendengar ucapan ini, A Lan berusaha mengumpulkan uang untuk membantu biaya pengobatan kakak An-ju dengan cara membuka arisan. Awalnya An-ju menolaknya, tapi setelah dinasihati panjang lebar akhirnya dia mau menerima juga. Suatu hari, timbul niat Direktur He untuk membelikan A Lan mobil. An-ju menasihati agar lebih baik mobil itu disumbangkan untuk Tzu Chi saja, jika untuk A Lan pribadi An-ju takut akan mengundang gunjingan orang. Setelah dipikir-pikir, akhirnya Direktur He menemukan cara yang bagus. Mobil itu diatas namakan untuk An-ju, sedangkan An-ju bertugas untuk menjadi sopir kelompok A Lan kemanapun dia pergi.
Episode 60
Begitu mendengar Ying-guang segera melahirkan, A Lan bergegas ke rumah sakit. Karena hari masih belum terang maka Guang-yuan memutuskan untuk menemaninya pergi bersama. Sepulang dari rumah sakit, A Lan mendengar berita banyak orang yang menjadi badai topan yang terjadi beberapa hari itu. Begitu mendengar berita tersebut, A Lan yang belum sempat istirahat bergegas ke kantor penghubung untuk mendiskusikan masalah ini. Setelah A Lan pulang dari menolong korban bencana dan meninjau lokasi. Guang-yuan menyanjung-nyanjung kesigapan Tzu Chi didepan Guang-yuan. Guang-yuan bahkan tak segan menyumbangkan 100 ribu dolar untuk Tzu Chi. A Lan serasa tidak percaya dengan keputusan suaminya ini. Beberapa saat setelah masalah badai berlalu, akhirnya dari pusat memutuskan untuk membagi ulang semua kelompok yang ada di seluruh propinsi, agar disesuaikan dengan lokasi tempat tinggal masing-masing anggota kelompok. Karena merasa dirinya sudah tua, A Lan melepaskan para anggotanya pada ketua kelompok yang baru. Walau membuat keputusan ini tapi A Lan merasa sangat sedih. Dia berat meninggalkan para anggota dan hari-hari yang pernah dilewati bersama. Tapia pa boleh buat, dia terpaksa melakukan semua ini.”
Episode 61
Karena ingin terus menjadi sopir A Lan, An-ju berunding dengan istrinya jika tidak diijinkan tetap membantu A Lan maka mereka akan pindah rumah ke lokasi yang berdekatan dengan A Lan. Dia ingin tetap bergabung dengan A Lan. Karena tidak ingin merepotkan mereka, maka A Lan berjanji akan merundingkan masalah ini pada ketua kelompok mereka. Tapi masalah ini membuat A Lan diprotes oleh anggota yang lain. Walau begitu, Ying-guang dan An-ju tetap bersikeras ingin kembali ke kelompok A Lan. Akhirnya ketua kelompok mereka bersedia melepas mereka untuk tetap membantu A Lan. Setelah tidak menjadi ketua kelompok, Guang-yuan berpikir A Lan bisa menemaninya dirumah. Tapi kenyataannya berbeda dengan yang diharapkan Guang-yuan. Rumah mereka masih sama seperti dulu, masih banyak anggota yang dulunya bergabung di kelompok tiga datang berkumpul dengannya. Saat para kakak Tzu Chi berkumpul di rumah A Lan, kebetulan Wei-yi pulang ke Taiwan. Melihat A Lan begitu gembira mengerjakan Tzu Chi dan banyak yang hormat padanya, Wei-yi merasa ragu ingin mengajak ibunya imigrasi ke Amerika. Tapi pendapatnya berbeda dengan Yi-ling. Yi-ling justru ingin ibunya imigrasi ke Amerika agar ibunya bisa beristirahat sejenak.”
Episode 62
Suatu malam, saat Guang-yuan sedang lelap, A Lan memergoki seorang pencuri yang masuk ke rumahnya. Melihat pisau yang ditunjukkan, A Lan tidak takut sama sekali malah bertanya pada pemuda itu apa sedang dalam kesulitan. Saat Guang-yuan pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian ini, A Lan malah diam-diam mengajak pemuda itu pergi lewat pintu belakang rumahnya. Bukan hanya melepaskan pemuda itu saja, di saat pemuda itu mau mengembalikan uang curiannya, A Lan tidak mau malah memberinya uang lagi. Kesokan harinya A Lan menceritakan kejadian tersebut pada para anggota kelompoknya layaknya kejadian lucu saja. Guang-yuan dan Wei-Yi hanya bisa menggeleng kepala melihat kelakuan ibunya yang polos ini. Walau berat meninggalkan Taiwan, tapi A Lan terpaksa ikut Guang-yuan dan putranya ke Amerika. Setiba di sana, A Lan merasa tinggal di dunia lain. Dia tidak nafsu makan dan tampak tidak bersemangat. Hanya di saat menerima telepon dari Ibu Xie saja beliau merasa senang dan bercerita banyak.
Episode 63
Melihat A Lan murung setelah menerima telepon dari Ibu Xie, Guang-yuan tidak bisa menahan diri untuk menanyakan masalah sebenarnya dari Ibu Xie. Setelah tahu apa yang membuat A Lan gusar, Guang-yuan memutuskan untuk mengajaknya kembali ke Taiwan. Demi kebahagiaan A Lan, Guang-yuan melepaskan kesempatan baik untuk berimigrasi. Karena Guang-yuan tahu, selain keluarga hanya Tzu Chi-lah yang bisa membuatnya bahagia. Setiba di Taiwan, A Lan disambut oleh para kakak Tzu Chi dengan canda tawa yang selalu dirindukan olenya sewaktu berada di Amerika. Setelah puluhan tahun, akhirnya A Lan bisa mengajak Guang-yuan untuk ikut serta dalam kegiatannya. Dia mengajak Guang-yuan menikmati pemandangan kebun jeruk yang akan panen. Sambil memandangi pohon jeruk yang berusia ratusan tahun dan kerja sama dari para kakak Tzu Chi, Guang-yuan mendapatkan ketenangan. Akhirnya dia bisa mengerti mengapa A Lan begitu gembira dalam mengerjakan Tzu Chi. Hingga hari tuanya A Lan yang mengalami stroke masih membantu pekerjaan Master. Sedangkan suaminya, Guang-yuan meninggal karena kecelakaan lalulintas.