Episode 31
Kegiatan daur ulang yang semakin berkembang melibatkan semakin banyak sukarelawan juga, dan hal ini membutuhkan tempat yang lebih besar. Mulai ada orang yang kuatir tindak tanduk para sukarelawan ini yang kurang bertentangan dengan pola Tzu Chi akan mempengaruhi image yayasan.
Episode 32
A Hai menjelaskan bahwa dia melihat para sukarelawan tersebut juga bekerja dengan sangat rajin, tetapi sebagai bagian dari sebuah organisasi, setiap organisasi mempunyai peraturannya sendiri, begitu juga dengan Tzu Chi. Tzu Chi meminta para sukarelawannya untuk tidak merokok dan mengunyah buah pinang, terlebih-lebih saat sedang dilakukannya sebuah kegiatan. Karena itu, A Hai meminta para sukarelawan untuk mentaati hal tersebut karena sebenarnya peraturan tersebut juga demi kebaikan mereka bersama.
Episode 33
Melihat kegiatan daur ulang yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan, A Hai dan teman-teman memikirkan cara promosi untuk menggerakkan kegiatan ini ke semua lapisan masyarakat. Kegiatannya cukup membuahkan hasil, terlhat dari semakin banyaknya relawan yang ikut baik dalam menyumbangkan dana maupun dalam kegiatan langsung. Sementara itu, A Sui, kakak A Hai divonis mengidap kanker hidung.
Episode 34
Satu per satu masalah yang menghampiri saudara-saudara A Hai mulai terselesaikan. Masalah mertua yang melarang anak dan menantunya ikut ke Tzu Chi, juga hubungan antara kakak-kakak dan istri mereka masing-masing mulai membaik.
Episode 35
Kakak A Hai, A Sui akhirnya meninggal karena kanker yang menyerangnya. Sebelum meninggal, A Sui meminta maaf kepada A Hai karena telah menyusahkan A Hai selama hidupnya dan berjanji akan membalasnya pada kehidupan mendatang. A Hai diundang untuk menjadi pembicara di depan mahasiswa universitas. A Hai merasa tersanjung karena dia yang hanya lulusan SD bisa diminta untuk menyampaikan pidato bagi mahasiswa-mahasiswi perguruan tinggi.
Episode 36
Semula A Hai merasa grogi untuk menyampaikan pidato, tetapi berkat bantuan teman-teman dalam mempersiapkan naskah dan juga memotivasi A Hai bahwa apa yang dilakukan hál yang benar dengan memberitahukan masyarakat banyak untuk ikut melakukan kegiatan daur ulang, sehingga A Hai bisa lebih percata diri untuk membawakan pidato. A Hai bercerita tentang pengalamannya, bagaimana memulai daur ulang dari 1 titik sekitar 13 tahun yang lalu berubah menjadi pululan dan terus berkembang.